"Nora, udah makan apa belum?"......I saw one of your daily messages on the phone.
Laki-laki yang kadang terlihat cuek, tapi kenyataannya paling sering khawatir. Yes, it's you.
Aku sampai tidak ingat seberapa besar tenaga dan kesabaran yang telah kau habiskan untuk rela menjemputku malam-malam, pada hari-hari dimana aku meminta bantuanmu, meskipun hujan mengguyur Jogja pada waktu itu. Aku selalu bersenandung pelan sembari melihat suasana jalanan kota berlampu kuning saat kau mengantarku pulang. Selama perjalanan di balik punggungmu aku bersembunyi, menunggu tiba di rumah.
Murid yang pintar, pasti. Tak pernah absen di jajaran ranking. Jago olahraga, bintang sekolah. Aku percaya kau pasti populer di antara teman-teman, sebagaimana kau selalu menjadi mood maker yang hebat di hari-hariku.
Kau tak pernah berpikir dua kali untuk mengalah. Demi aku. Seakan beban dunia ini siap kau ambil dari pundakku dan kau tanggung kapan saja. Apa aku masih perlu meminta lebih darimu?
Ya, kenyataannya aku sering meminta lebih. Kesabaranmu, waktumu, juga karena akhir-akhir ini kita memang semakin jarang bertemu. Kesibukan memisahkan kita. Kau mengejar cita-citamu yang semakin tinggi. Tiap satu tujuanmu tercapai, kau tak pernah berhenti untuk bermimpi, menggapai impian, berlari. Tapi apa yang lebih kukagumi darimu adalah, kau tak pernah lupa untuk menjaga orang-orang yang kau sayangi untuk tetap berada di sisimu. Meskipun aku juga sedang mengejar cita-citaku sendiri, dan terkadang malah mengabaikan perhatian yang mengalir tak terputus darimu.
Sepertinya memang aku perlu sedikit tamparan untuk menyadarkan, memangnya ada laki-laki lain yang akan memberikan perhatiannya sebesar perhatianmu padaku?
Adakah laki-laki lain yang siap melindungiku kapan saja di mana saja, rela mengorbankan dirinya demi keselamatan jiwa ragaku?
Adakah laki-laki lain yang akan memberikan cintanya tak hanya dari omongkosong kata-kata namun juga dengan pengorbanan yang berbobot sama?
Saat ini kaulah satu-satunya. One in a million.
Kau bukan pilihan. Aku tak perlu memilih, Tuhan sudah memilihkanmu, untukku dan untuk hidupku.
Terima kasih telah menyempatkan waktumu untuk datang ke JNM tanggal 20 kemarin, dan menyapaku di tengah lalu lalang orang-orang. Aku percaya kau akan selalu mempersembahkan senyum terbaikmu tiap saat kita bertemu. Dulu, sekarang, dan nanti :)
Selamat ulang tahun, Ayah
semoga do'a-do'a baik untukmu dikabulkan oleh Allah SWT, aamiiin ya rabbal alamiin... :)
-Nora, ucapan 20 April yang terlambat-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar